Senin, 09 Maret 2015

Makalah Zona laut, Morfologi laut, Gerak air laut dan kualitas air laut”.



BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Laut adalah kumpulan air asin yang terbentang luas dan terhubung dengan samudra. Kandungan air laut biasanya adalah 96,5% air murni, dan 3,5% zat lainnya. 3/4 dari bumi ini tertutup oleh laut, namun ternyata tidak sama presentase wilayah laut pada belahan utara dan belahan selatan. Pada belahan selatan presentase wilayah laut dapat mencapai 80%, namun di belahan bumi utara hanya 60%. Manfaat laut bagi kehidupan sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan, sebagai pembangkit tenaga, sebagai lahan perikanan, tempat rekreasi, pengatur iklim, sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru), dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan.

1.2 Rumusan Masalah
1.  Bagaimanakah proses pembentukan gelombang ?
2.  Bagaimanakah Kualitas Air Laut?
3.  Bagaimanakah gerakan air laut dan apa saja factor yang menyebabkan terjadinya arus?
1.3 Tujuan Penulisan
1.   Untuk mengetahui zona laut, morfologi laut
2.   Untuk mengetahui Kualitas air laut dan gerakan air laut, proses pembentukan gelombang
1.4  Metode Penulisan
Penulis memakai metode literatur dan kepustakaan dalam penulisan makalah ini. Referensi makalah ini bersumber dari buku Erlangga, Yudisthira, Bumi aksara,  tidak hanya dari sumber tersebut, tetapi juga dari media-media lain seperti, web, blog dan perangkat media massa yangt diambil dari internet.



1.5  Sistematika Penulisan
Makalah ini disusun menjadi tiga bab, yaitu bab pendahuluan, bab pembahasan, dan bab penutup. Adapun bab pendahuluan terbagi atas: latar belakang, rumusan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, dan sistematika penulisan. Sedangkan bab pembahasan dibagi berdasarkan subbab yang berkaitan dengan Zona laut, Morfologi laut, gerakan air laut dan kulaitas air laut. Terakhir, bab penutup terdiri atas kesimpulan dan saran



















BAB II
PEMBAHASAN
2.1PENGERTIAN LAUT
Laut adalah kumpulan air asin yang terbentang luas dan terhubung dengan samudra. Kandungan air laut biasanya adalah 96,5% air murni, dan 3,5% zat lainnya. 3/4 dari bumi ini tertutup oleh laut, namun ternyata tidak sama presentase wilayah laut pada belahan utara dan belahan selatan. Pada belahan selatan presentase wilayah laut dapat mencapai 80%, namun di belahan bumi utara hanya 60%.
2.2   ZONA LAUT
Zona laut merupakan wilayah laut yang dibedakan berdasarkan batas atau kriteria tertentu sesuai perjanjian yang diatur secara internasional.
Zona laut dapat dibedakan menjadi :
1.   Zona Pesisir
Berdasarkan kedalamannya laut terbagi atas lima zona, yaitu sebagai berikut.

a.)    Zona litoral atau pasang surut, yaitu bagian laut yang teerletak di antara pasang naik dan pasang surut. Hal itu terjadi kareana zona litoral tergenang air saat laut pasang dan menjadi daratan saat laut surut. Zona litoral merupakan daerah pesisir.
b.)    Zona epineritik, yaitu bagian laut yang dimulai dari garis surut sampai dengan wilayah paling dalam yang dapat ditembus oleh sinar matahari, yaitu pada kedalaman sampai dengan 50 meter.
c.)    Zona neritik atau wilayah laut dangkal, yaitu bagian laut dengan kedalaman 50-200 meter. Zona ini masih dapat menerima cahaya matahari. Oleh karena itu, wilayah ini menjadi tempat yang paling banyak terdapat kehidupan. Baik berbagai jenis hewan maupun tumbuhan, namun daerah ini kaya akan ikan.
d.)   Zona bathyal, yaitu bagian laut dengan kedalaman 200-2.000 meter. Zona ini sudah dapat menerima cahaya matahari. Oleh karena itu, di wilayah ini meskipun ada kehidupan. Tetapi tidak sebanyak pada zona neritic.
e.)    Zona abysal, yaitu bagian laut dengan kedalaman lebih dari 2.000 meter. Selain tidak menerima cahaya matahari, suhu di wilayah ini juga sangat dingin. Oleh karena itu, tidak ada tumbuahan yang hidup di wilayah ini. Namun, di wilayah ini ada kehidupan hewan meskipun jenisnya sangat terbatas.















Secara vertikal kawasan pelagik dibagi berdasarkan daya tembus cahaya matahari ke dalam kolom perairan air laut, yaitu :
1.      Zona Fotik atau eufotik merupakan perairan pelagik yang masih mendapatkan cahaya matahari. Batas bawah zona ini tergantung pada batas kedalaman tembus cahaya, dan biasanya bervariasi berdasarkan tingkat kejernihan air. Umumnya batas bawah zona fotik terletak pada kedalaman 100-150 meter. Istilah lain untuk zona fotik adalah zona epipelagik, merupakan daerah tempat
2.      Zona Afotik adalah zona yang tidak dapat ditembus cahaya matahari (selalu dalam kegelapan), yang posisinya terdapat di bawah zona fotik.
Secara vertikal zona afotik pada kawasan pelagis dapat juga dibagi beberapa zona yaitu:
*      Zona mesopelagis merupakan bagian teratas zona afotik hingga kedalaman isoterm 10 C yang terletak pada kedalaman 700 – 10 00m.
*      Zona batipelagis merupakan daerah yang terletak pada kedalaman dimana suhu perairan berkisar antara 10oC dan 4oC atau pada kedalaman antara 700-1.000 meter dan 2000m – 4000 meter.
*      Zona abisal pelagis merupakan daerah diatas daratan pasang surut laut yang mencapai kedalaman 6000 meter.
*      Zona hadal pelagis merupakan perairan terbuka dari palung laut dengan kedalaman 6.000 – 10.000 meter.





Sedangkan pada zona vertikal dasar atau bentik di bagi atas :
*      Zona batial adalah daerah dasar yang mencakup lereng benua hingga mencapai kedalaman 4.000 meter.
*      Zona abisal termasuk daratan abisal yang luasnya berada pada kedalaman 4.000 – 6.000 meter.
*      Zona hadal adalah zona bentik dan palung lautan dengan kedalaman antara6.000-10.000 meter, seperti Laut Banda yang memiliki kedalaman hingga mencapai 10.000 meter
Zona bentik yang posisinya di bawah zona neritik pelagik pada paparan benua disebut sublitoral atau zona paparan, karena mendapat cahaya, zona ini umumnya dihuni oleh organisme dari berbagai komunitas seperti rumput laut, padang lamun, terumbu karang dan sebagainya.
Daerah peralihan pada zona sub-litoral adalah zona intertidal (litoral) dan estuarataua intertidal atau zona litoral adalah daerah pantai yang terletak di antara pasang tertinggi dan surut terendah; daerah ini mewakili daerah peralihan dari kondisi lautan ke kondisi daratan (ecoton).
2. Zona Laut Indonesia
Sebagai negara kepulauan yang wilayah perairan lautnya lebih luas dari pada wilayah daratannya, maka peranan wilayah laut menjadi sangat penting bagi kehidupan bangsa dan negara.






Luas wilayah laut Indonesia sekitar 5.176.800 km2. Ini berarti luas wilayah laut Indonesia lebih dari dua setengah kali luas daratannya. Sesuai dengan Hukum Laut Internasional yang telah disepakati oleh PBB tahun 1982. Berikut ini adalah gambar pembagian wilayah laut menurut konvensi hukum laut PBB Wilayah perairan laut Indonesia dapat dibedakan tiga macam, yaitu zona laut Teritorial, zona Landas kontinen, dan zona Ekonomi Eksklusif.


1) Zona Laut Teritorial
Batas laut Teritorial ialah garis khayal yang berjarak 12 mil laut dari garis dasar ke arah laut lepas. Jika ada dua negara atau lebih menguasai suatu lautan, sedangkan lebar lautan itu kurang dari 24 mil laut, maka garis teritorial di tarik sama jauh dari garis masing-masing negara tersebut. Laut yang terletak antara garis dengan garis batas teritorial di sebut laut teritorial. Laut yang terletak di sebelah dalam garis dasar disebut laut internal.
Garis dasar adalah garis khayal yang menghubungkan titik-titik dari ujung-ujung pulau. Sebuah negara mempunyai hak kedaulatan sepenuhnya sampai batas laut teritorial, tetapi mempunyai kewajiban menyediakan alur pelayaran lintas damai baik di atas maupun di bawah permukaan laut. Pengumuman pemerintah tentang wilayah laut teritorial Indonesia dikeluarkan tanggal 13 Desember 1957 yang terkenal dengan Deklarasi Djuanda dan kemudian diperkuat dengan Undang-undang No.4 Prp. 1960.

2) Zona Landas Kontinen
Landas kontinen ialah dasar laut yang secara geologis maupun morfologi merupakan lanjutan dari sebuah kontinen (benua). Kedalaman lautnya kurang dari 150 meter. Indonesia terletak pada dua buah landasan kontinen, yaitu landasan kontinen Asia dan landasan kontinen Australia.
Adapun batas landas kontinen tersebut diukur dari garis dasar, yaitu paling jauh 200 mil laut. Jika ada dua negara atau lebih menguasai lautan di atas landasan kontinen, maka batas negara tersebut ditarik sama jauh dari garis dasar masing-masing negara. Sebagai contoh di selat malaka, batas landasan kontinen berimpit dengan batas laut teritorial, karena jarak antara kedua negara di tempat itu kurang dari 24 mil laut. Di selat Malaka sebelah utara, batas landas kontinen antara Thailand, Malaysia, dan Indonesia bertemu di dekat titik yang berkoordinasi 98 °BT dan 6 °LU. Di dalam garis batas landas kontinen, Indonesia mempunyai kewenangan untuk memanfaatkan sumber daya alam yang ada di dalamnya, dengan kewajiban untuk menyediakan alur pelayaran lintas damai. Pengumuman tentang batas landas kontinen ini dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia pada tanggal 17 Febuari 1969.

3) Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Zona Ekonomi Eksklusif adalah jalur laut selebar 200 mil laut ke arah laut terbuka diukur dari garis dasar. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini, Indonesia mendapat kesempatan pertama dalam memanfaatkan sumber daya laut. Di dalam zona ekonomi eksklusif ini kebebasan pelayaran dan pemasangan kabel serta pipa di bawah permukaan laut tetap diakui sesuai dengan prinsip-prinsip Hukum Laut Internasional, batas landas kontinen, dan batas zona ekonomi eksklusif antara dua negara yang bertetangga saling tumpang tindih, maka ditetapkan garis-garis yang menghubungkan titik yang sama jauhnya dari garis dasar kedua negara itu sebagai batasnya. Pengumuman tetang zona ekonomi eksklusif Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia tanggal 21 Maret 1980.

2.3 Morfologi Laut dan Pesisir

Seperti halnya bentuk permukaan bumi di dratan, bentuk permukaan bumi di dasar laut juga bermacam-mcam. Ada daratan, lereng, gunung, lembah san sebagainya. Beberapa gunung bahkan muncul keatas permukaan laut sebagi pulau-pulau. Namun, erosi oleh gerakan air laut mengakibatkan bentuk permukaan bumi di dasar laut tidak seruncing atau sekasar bentuk permukaan bumi di daratan.
Bentuk-bentuk permukaan bumi di dasar laut tersebut antara lain sebagai berikut.

a.)     Paparan Benua (Continental Shelf)
Paparan benua disebut juga landas kontinen, merupakan dasar laut dangkal di sepanjang pantai. Paparan benua kedalamanya kurang dari 200 meter dari permukaan laut dan kemiringan lerengnya tidak lebih dari 1o, paparan benua sebenarnya merupakan bagian dari daratan yang tergenang air laut.
Contoh paparan benua adlah dangkalan sunda, paparan benua eropa, dangkalan sahul.




b.)       Lereng benua ( Continental Slope)
lereng di dasar laut yang terletak antara paparan benua dan daerah laut dalam. Kemiringannnya sekitar 5 derajat dengan kedalaman antara 200-1.800 m di bawah permukaan laut.
c.)   The deep
dasar laut yang sangat dalam, memanjang, sempit, dan terjal, seolah-olah merupakan lembah di dasar laut. Kedalamannya mencapai ribuan meter. The deep dibedakan menjadi 2, yaitu:
a.        Basin (lubuk laut, berbentuk huruf U). Contoh: Ledok Sulu, Ledok Sulawesi, Ledok Banda.
b.      Palung laut (bentuknya memanjang seperti huruf V). Contoh: palung laut Pulau Sumatra, palung laut Mindanau.

d.)      Punggung laut (ridge)
 Dasar laut yang menjorok ke atas, menyempit dan memanjang. Ridge merupakan wilayah dasar laut yang berupa pegunungan. Contoh: punggung laut yang terdapat Lautan Hindia sebelah selatan Pulau Jawa yang memanjang ke arah timur sampai di Nusa Tenggara Timur.

2.4Gerakan Air Laut
         Jika kita pergi kepantai, kita tentu menyaksikan bahwa air laut selalu bergerak. Gerakan air laut yang kita saksikan setiap hari tersebut berhubungan dengan pergerakan angin di darat dan di laut. Secara umum terdapat tiga macam gerakan air laut. Yaitu arus laut, gelombang, dan pasang surut.

ARUS LAUT
                        Arus laut adalah gerakan air laut yang mempunyai arah dan peredaran yang tetap serta teratur. Baik secara vertical maupun horizontal. Arus laut merupakan salah satu factor penting yang mempengaruhi kesuburan air laut, karena fungsi arus laut yang dapat membawa makanan dari perairan satu ke perairan lainnya.
            Berdasarkan letaknya di laut, arus dibedakan menjadi dua, yaitu arus permukaan atau arus atas dan arus bawah.
            Arus permukaan adalah arus yang bergerak di permukaan laut, sedangkan arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut.

                       Pergerakan arus air laut juga di pengaruhi oleh gaya coriolis, yaitu arus akan berbelok ke kanan di belahan bumi utara dan berbelok ke kiri di belahan bumi selatan. Gaya coriolis juga menyebabkan timbulnya perubahan arah arus yang kompleks susunannya yang terjadi sesuai dengan tingkat kedalaman perairan (laut).
            Besarnya tenaga angin yang terdapat di permukaan laut dapat menimbulkan arus permukaan yang kecepatannya sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Sebagai conto, jika angin bertiup dengan kecepatan 10 m/detik dapat menimbulakan arus permukaan berkecepatan 20 cm/detik. Namun, kecepatan arus tersebut akan berkurang cepat bersamaan dengan bertambahnya kedalaman laut. Ole karena itu, arus ini menjadi tidak berpengaruh sama sekali pada kedalaman 200 m.
            Arus laut yang bergerak secara vertical dikenal sebagai upwelling dan sinking. Auwelling terjadi ketika masa air laut didorong ke atas dari kedalaman sekitar 100 hingga 200 m. Sinking merupakan kebalikan dari upwelling, yaitu tertekannya massa air kea rah bawah di perairan pantai. Kedua arus tersebut dapat terjadi di bebeapa daerah pantai dan k-jika arah angin sejajar dengan garis pantai.

1.      Factor-faktor yang menyebabkan terjadinya arus
a)   Faktor Angin
(1)   Angin muson
                          Angin muson, yaitu angin yang bertiup di samudra Hindia sebelah Khatulistiwa. Pada musim panas di belahan bumi utara, arus bergerak searah dengan jarum jam. Arus ini disebut arus muson Barat Daya. Adapun pada waktu musim dingin di belahan bumi utara, arus bergerak berlawanan dengan arah jarum jam. Arus ini dinamakan arus Muson Timur.

(2)   Angin pasat
            Angin ini dapat menimbulkan arus khatulistiwa atau arus ekuatorial. Ada dua arus khatulistiwa, yaitu arus khatulistiwa Utara dan arus khatulistiwa Selatan. Srus khatulistiwa utara mengalir dari Atlantik mengelilingi laut Sargasso, sedangkan di samudra Hindia mengalir arus khatulistiwa selatan.
(3)   Angin barat
           Angin ini dapat menimbulkan arus angin barat. Di samudera belahan bumi utara terdapat Gulfstream ( arus teluk samudra atlantik ) dan arus kurosiwo (arus hitam) di samudera pasifik.

b)      Faktor perbedaan ketinggian permukaan air laut.
                                                 Bila ketinggian permukaan air laut berbeda, akan terjadi gerakan air laut menuju ke bagian yang lebih rendah. Aliran air ini ada yang bergerak mendatar dan ada pula yang bergerak vertical.
1)      Arus pengisi mendatar ( arus kompensasi horizontal)
Misalnya, arus antikhatulistiwa yang bersuhu panas (di samudera pasifik). Arus Oyasiwo yang bersuhu dingin, arus  labrador yang bersuhu dingin, dan arus guinca yang bersuhu panas. Pertemuan arus Oyasiwo dan karosiwo menyebabkan banyaknya plankton sehingga daerah itu kaya dengan ikan.
2)         Arus pengisi tegak ( arus kompensasi vertical)
Arus ini berasal dari kedalama bawah laut yang bersuhu dingin, misalnya, arus California dan arus Peru di samudera Pasifik.

c)      Factor Perintang
      Perjalanan arus laut dapat terhalang oleh genua atau pulau. Halangan ini menyebabkan arus membelok atau bahakan terbelah. Contoh arus yang membelok adalah arus Brazilia dan arus Australia Timur. Adapun contoh arus terbelah adalah arus Ekuatorial utara di atlantik serta arus Ekuatorial delatan di samudera Hindia. Arus Ekuatorial Utara terbelah menjadi arus Antillen dan arus Mexico, dan arus Ekuatorial selatan terbelah menjadi arus Agulhas dan asur maskarena.

d)  Perbedaan Kadar Garam
Semakin tinggi kadar garam air laut semakin tinggi massa jenisnya dan air akan mengalir dari tempat yang kadar garamnya tinggi ke tempat yang kadar garamnya rendah.
e)   Perbedaan Suhu AirLaut
Suhu yang tinggi menyebabkan volume air laut naik. Volume yang besar mengakibatkan naiknya permukaan air laut dan air akan mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah.
f)        Tiupan Angin
Air laut yang tertekan oleh tiupan angin akan bergerak ke arah yang bertekanan lebih rendah. Jika gerakan ini teratur akan menyebabkan terjadinya arus laut.
Menurut letaknya, arus laut dibedakan:
Ø  Arus bawah : arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Contoh: arus bawah di Selat Gibraltar.
Ø  Arus atas   : arus laut yang bergerak di permukaan laut. Contoh: arus Kalifornia. Menurut suhunya arus laut dibedakan:
*      Arus panas  : bila suhu arus laut lebih panas dari suhu air laut di sekitarnya. Misalnya: arus Kuroshio.
*      Arus dingin : bila suhu air laut lebih dingin dari laut sekitarnya. Misalnya: arus Labra­dor, arus Oyashio.
Arus laut di tiga samudra dapat dijelaskan sebagai berikut:
     A.   Samudra Pasifik
1)  Di sebelah utara khatulistiwa terdapat:
a)  Arus Khatulistiwa Utara (arus panas)
b)  Arus Kuroshio (arus panas)
c)  Arus Oyashio (arus dingin)
d)  Arus Kalifornia (arus dingin)
2)  Sebelah selatan khatulistiwa terdapat:
a) Arus Khatulistiwa Selatan (arus panas)
b) Arus Humboldt (arus dingin) atau Arus peru
c) Arus Australia Timur (arus meyimpang)
d) Arus Angin Barat (lanjutan arus Australia Timur).

3)  Sepanjang garis khatulistiwa terdapat:
Setelah arus Khatulistiwa Utara dan Arus Khatulistiwa Selatan bergerak meninggalkan tempat yang lebih tinggi, tempat yang lebih rendah akan diisi oleh aliran air laut. Arus pengisi ini disebut arus kompensasi. Contoh: Arus Sungsang Khatulistiwa yang mengalir sepanjang garis khatulistiwa ke timur dan merupakan arus panas.

B.  Samudra Atlantik
1) Sebelah utara khatulistiwa terdapat:
a)  Arus Khatulistiwa Utara (arus panas).
b)  Arus Teluk/Gulfstream (arus panas).
c)  Arus Tanah Hijau Timur/Arus Greenland Timur (arus dingin).
d)  Arus Labrador (arus dingin).
e)   Arus Canari (arus dingin).
2) Sebelah selatan khatulistiwa terdapat:
a)  Arus Khatulistiwa Selatan (arus panas).
b)   Arus Brazilia (arus panas yang menyimpang).
c)   Arus Benguela (arus dingin).
d)   Arus Angin Barat (arus dingin).

C.  Samudra Hindia
1)   Sebelah utara khatulistiwa terdapat:
Arus laut di samudra ini arah gerakan arusnya tidak tetap mengikuti arah angin dan akan berganti arah tiap setengah tahun. Arus tersebut adalah:
a)  Arus Musim Barat Daya (arus panas yang didorong oleh angin musim barat daya).
b)  Arus Musim Timur Laut (arus panas didorong oleh angin musim timur laut).
2)  Sebelah selatan khatulistiwa terdapat:
a) Arus Khatulistiwa Selatan (arus panas, didorong oleh angin pasat tenggara).
b) Arus Maskarena dan Arus Agulhas (arus panas).
c) Arus Angin Barat (arus dingin).
Gelombang air laut
Gelombang laut adalah gerakan naik dan turunnya air laut, tetapi tidak disertai dengan perpindahan massa airnya. Gelombang selalu menimbulkan sebuah ayunan air yang bergerak tanpa henti di permukaan laut. Gelombang laut juga dapat diartikan sebagal bentuk gerakan air laut yang naik turun sehingga terbentuk jalur puncak dan jalur lembah. Titik tertinggi dalam gelombang laut disebut puncak gelombang dan titik terendahnya disebut lembah gelombang. Jarak dari satu puncak ke puncak berikutnya disebut panjang gelombang. Jarak vertikal antara puncak dan lembah gelombang disebut tinggi gelombang. Sedangkan waktu yang dipakai gelombang untuk melaju dari satu puncak ke puncak yang lain disebut periode gelombang.







·          
·          
·          
·          
·          


          Gelombang air laut

PROSES PEMBENTUKAN GELOMBANG
Proses terbentuknya pembangkitan gelombang di laut oleh gerakan angin belum sepenuhnya dapat dimengerti, atau dapat dijelaskan secara terperinci. Tetapi menurut perkiraan, gelombang terjadi karena hembusan angin secara teratur, terus-menerus, di atas permukaan air laut. Hembusan angin yang demikian akan membentuk riak permukaan, yang bergerak kira-kira searah dengan hembusan angin

Mekanisme Terjadinya Gelombang Laut
Amati pelampung di dalam gambar gelombang di atas. Perhatikan bahwa sebenarnya pelampung bergerak dalam suatu lingkaran (orbital) ketika gelombang bergerak naik dan turun. Partikel air berada dalam satu tempat,bergerak di suatu lingkaran, naik dan turun dengan suatu gerakan kecil dari sisisatu kembali ke sisi semula. Gerakan ini memberi gambaran suatu bentuk gelombang.





Di bawah permukaan, gerakan berputar gelombang itu semakin mengecil. Ada gerak orbital yang mengecil seiring dengan kedalaman air, sehingga kemudiandi dasar hanya akan meninggalkan suatu gerakan kecil mendatar dari sisi ke sisi yang disebut “surge” .

Susunan Gelombang
Susunan gelombang dilautan baik bentuk maupun macamnya sangat bervariasi dan kompleks. Untuk itu para ahli mendesain sebuah modelgelombang buatan untuk memudahkan dalam mempelajarinya, walaupunbentuk gelombang  ini kemungkinan tidak akan dijumpai sama sepertigelombang laut yang sebenarnya. Bagian-bagian gelombang-gelombang ideal adalah :
• Crest : merupakan titik tertinggi atau puncak sebuah gelombang
• Trough : merupakan titik terendah atau lembah sebuah gelombang
• Wave height : merupakan jarak vertikal antara crest dan trough atau disebut juga tinggi gelombang






• Wave lenght : merupakan jarak berturut-turut antara dua buah crest ataudua buah trough, disebut juga satu panjang gelombang
• Wave period : waktu yang dibutuhkan crest untuk kembali pada titik semula secara berturut-turut, disebut juga periode gelombang
• Wave steepnees : perbandingan antara panjang gelombang dengan tinggi gelombang, disebut juga kemiringan gelombang.
Tipe Gelombang, Bila Dipandang dari Sisi Sifat-Sifatnya :
ü   GelombangPembangun/Pembentuk Pantai     (Constructive Wave).
Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikanmempunyai ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat gelombang tersebutpecah di pantai akan mengangkut sedimen (material pantai). Material pantai akan tertinggal      dipantai (deposit) ketika aliran balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan mengalir kembali ke laut.


ü  Gelombang Perusak Pantai (Destructive  Wave)
Gelombang perusak pantai biasany amempunyai ketinggian dan kecepatanrambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap kedalam pasir. Ketika gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau ke tempat lain. Angin yang bertiup di atas permukaan laut merupakan pembangkit utama gelombang.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI GELOMBANG
§  Angin (gelombang angin)
§  Gaya tarik menarik bumi-bulan-matahari (gelombang pasang-surut)
§  Gempa (vulkanik atau tektonik)
§  Di dasar laut (gelombang tsunami)
§  Gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal.
§  Geometri laut (topografi atau profil laut dan bentuk pantai)

JENIS-JENIS GELOMBANG AIR
   Gelombang Laut Akibat Angin
  Gelombang Laut Akibat Pasang Surut
  Gelombang Laut Akibat Tsunami


1.      Gelombang Laut Akibat Angin
Gelombang yang disebabkan oleh angin dapat menimbulkan energi untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transpor sedimen dalam arah tegak lurus dan sepanjang pantai, serta menyebabkan gaya-gaya yang bekerja pada bangunan pantai. Gelombang merupakan factor utama di dalam penentuan tata letak (layout) pelabuhan, alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai, dan sebagainya.

2.      Gelombang Laut Akibat Pasang Surut
Pasang surut merupakan faktor yang penting karena menimbulkan arus yang cukup kuat terutama di daerah yang sempit, misalkan di teluk, estuary, dan muara sungai. Selain itu elevasi muka air pasang dan air surut juga sangat penting untuk merencanakan bangunan – bangunan pantai. Sebagai contoh elevasi puncak bangunan pantai ditentukan oleh elevasi muka air pasang untuk mengurangi limpasan air, sementara kedalaman alur pelayaran dan perairan pelabuhan ditentukan oleh muka air surut. Gelombang besar yang datang ke pantai pada saat air pasang bisa menyebabkan kerusakan pantai sampai jauh ke daratan.

3.      Gelombang Akibat Tsunami
Tsunami adalah gelombang yang terjadi karena letusan gunung berapi atau gempa bumi di laut. Gelombang yang terjadi bervariasi dari 0,5 m sampai 30 m dan periode dari beberapa menit sampai sekitar satu jam. Tinggi gelombang tsunami dipengaruhi oleh konfigurasi dasar laut. Selama penjalaran dari tengah laut (pusat terbentuknya tsunami) menuju pantai, sedangkan tinggi gelombang semakin besar oleh karena pengaruh perubahan kedalaman laut. Di daerah pantai tinggi gelombang tsunami dapat mencapai puluhan meter.
PENYEBAB TERJADINYA TSUNAMI
 Tsunami terutama disebabkan oleh gempabumi di dasar laut. Tsunami yang dipicu akibat tanah longsor di dasar laut, letusan gunung api dasar laut, atau akibat jatuhnya meteor jarang terjadi.















TSUNAMI AKIBAT GEMPA BUMI
 Tidak semua gempa bumi mengakibatkan terbentuknya tsunami. Syarat terjadinya tsunami akibat gempabumi adalah:
1. Pusat gempa terjadi di dasar laut
2. Kedalaman pusat gempa kurang dari 60 kmGerakan vertikal pada kerak bumi, dapat mengakibatkan dasar laut naikatau turun secara tiba-tiba, yang mengakibatkan gangguan kesetimbangan airyang berada di atasnya. Hal ini mengakibatkan terjadinya aliran energi air laut, yang ketika sampai di pantai menjadi gelombang besar yang mengakibatkan terjadinya tsunami. Kecepatan gelombang tsunami tergantung pada kedalaman laut di managelombang terjadi, dimana kecepatannya bisa mencapai ratusan kilometer per jam. Bila tsunami mencapai pantai, kecepatannya akan menjadi kurang lebih 50km/jam dan energinya sangat merusak daerah pantai yang dilaluinya. Ditengah laut tinggi geombang tsunami hanya beberapa cm hingga beberapa meter, namun saat mencapai pantai tinggi gelombangnya bisa mencapai puluhan meter karena terjadi penumpukan masa air. Saat mencapai pantai tsunami akan merayap masuk daratan jauh dari garis pantai dengan jangkauan mencapai beberapa ratus meter bahkan bisa beberapa kilometer. Gerakan vertikal ini dapat terjadi pada patahan bumi atau sesar. Gempa bumi juga banyak terjadi didaerah subduksi, dimana lempeng samudera menelusup ke bawah lempengbenua. Tanah longsor yang terjadi di dasar laut serta runtuhan gunung api jugadapat mengakibatkan gangguan air laut yang dapat menghasilkan tsunami. Gempa yang menyebabkan gerakan tegak lurus lapisan bumi. Akibatnya, dasar laut naik-turun secara tiba-tiba sehingga keseimbangan air laut yang berada diatasnya terganggu. Demikian pula halnya dengan benda kosmis atau meteoryang jatuh dari atas. Jika ukuran meteor atau longsor ini cukup besar, dapat terjadi mega tsunami yang tingginya mencapai ratusan meter.

TEORI GELOMBANG
Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan secara sistematis karena ketidak-linieran, tiga dimensi dan mempunyai bentuk yang random ( Suatu deret gelombang mempunyai periode dan tinggi tertentu ). Beberapa teori yang ada hanya menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana dan merupakan bentuk pendekatan gelombang alam. Ada beberapa teori dengan berbagai derajat kekomplekan dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di alam diantaranya adalah teori airy, Stokes, Gertsner, Mich, Knoidal, dan tunggal. Masing – masing teori tersebut mempunyai batasan keberlakuan yang berbeda – beda. Teori yang paling sederhana adalah teori gelombang linier yang pertama kali ditemukan oleh Airy pada tahun 1845.

TEORI GELOMBANG LINEAR
Teori gelombang linier diturunkan berdasarkan persamaan laplace untuk aliran tidak rotasi (irotational flow) dengan kondisi batas dipermukaan air dan dasar laut. Kondisi batas di permukaan air didapat dengan melinearkan persamaan bernoli untuk aliran tak mantap.
FUNGSI LUAR BIASA DARI GELOMBANG LAUT :
1)      Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia 
Jelas bahwa ombak lautan tidak dapat terjadi tanpa angin. Mula-mulamenyebabkan riak di permukaan laut dan kemudian gelombang, Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di planet ini, memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang samabergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.
2)      Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas
Di permukaan gelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigenkeluar dan karbon dioksida masuk ke dalam permukaan gelombang laut tersebut.
      3)  Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidupKarena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebihkuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak kepantai. Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup dilaut.
   4)Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati
Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan penghuni laut agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh,sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk laut yang terbawa gelombang laut tersebut.
5) Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis
MutualismeSementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terusmenerjang pada mereka, organisme laut telah beradaptasi dengan ini danmenempel ke karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis sejati.
6). Gelombang Laut Membantu Membuat Pantai
Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak, yang juga mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensidalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.




2.5   KUALITAS AIR LAUT
*      Salinitas air laut
         Tentunya kamu sudah mengetahui rasanya air laut, bukan! Ya, memang asin rasanya. Air laut rasanya asin dan agak kepahit-pahitan. Hal ini disebabkan air laut kaya akan kandungan garam-garaman. Berdasarkan pada susunan kimiawi dan salinitasnya, Jika diketahui rata-rata kadar garam air laut 3,5%, artinya setiap 1 kg air laut mengandung garam 35 gram. Menurut perkiraan volume air laut adalah 1.500.000.000 km3, maka volume garam padatnya adalah 20.000.000 km3, dan beratnya lebih dari 40.000.000.000.000.000 ton. Setiap tahun kadar garam air laut terus bertambah karena sungai-sungai di seluruh dunia setiap tahunnya mengangkut garam sebanyak 40.000.000 ton.

Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah, sebab tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sebagai berikut:

1) Besar kecilnya penguapan
Makin besar penguapan air laut, kadar garamnya makin tinggi. Contoh: Laut Kaspia.

2) Banyak sedikitnya curah hujan
Makin banyak curah hujan, makin rendah kadar garamnya. Contohnya: Laut-laut di Indonesia.

3) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk
Masuknya air tawar menyebabkan rendahnya salinitas. Contohnya: Laut Jawa, banyak sungai-sungai yang bermuara di laut ini seperti Sungai Asahan, Sungai Rokan, Sungai Kampar, Sungai Indragiri, Sungai Batanghari, Sungai Musi, Sungai Kapuas, Sungai Barito, Sungai Citarum, Sungai Cimanuk, Sungai Ciliwung, Kali Solo.

4) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut
Ini terjadi di daerah yang mengalami musim dingin. Contohnya: Laut Baltik di Eropa Utara.

5) Arus laut
Dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam, sehingga kadar garamnya lebih merata.

*       Suhu atau temperatur air laut
Suhu air laut adalah suatu faktor yang amat penting bagi kehidupan organisma di lautan, sebab suhu mempengaruhi perkembangan organisme-organisme tersebut. Umpamanya tumbuhnya binatang karang yang penyebarannya sangat dibatasi oleh perairan yang hangat yang terdapat di daerah tropik atau subtropik. Suhu air laut di permukaan bumi menunjukkan ada perbedaanperbedaan walupun tidak besar, seperti suhu air di Samudera Atlantik ratarata 16,9° C; suhu air di Samudra Hindia rata-rata 17,0° C; dan suhu air di Samudra Pasifik rata-rata 19,1° C Rata suhu air laut di dunia 17,4°C. Suhu permukaan air laut di Indonesia sekitar 26,3° C. Hal ini menunjukkan bahwa suhunya lebih tinggi daripada suhu rata-rata air laut di dunia. Hal ini disebabkan Indonesia terletak di daerah tropika, sehingga kedudukan matahari selalu tinggi. Makin ke dalam, suhu air laut makin dingin karena pengaruh sinar matahari. Suhu yang lebih tinggi menyebabkan tumbuhan laut tumbuh dengan subur. Keberadaan tumbuhan ini jelas sangat penting sekali bagi kehidupan ikan-ikan.

*      Warna air laut
Kalau kita perhatikan, pada umumnya warna air laut pasti berwarna biru. Apakah memang seperti demikian halnya? Keadaan warna air laut bergantung pada beberapa faktor, sebagai berikut.

1) Tergantung pada zat larutan organisme atau zat lain yang terdapat di dalam air. Contoh: Laut Merah airnya kadang-kadang kelihatan merah darah karena banyak ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari sinar matahari. Laut kuning (RRC) warnanya kuning karena air lautnya mengandung butiran-butiran tanah loss yang warnanya kuning, yang terbawa oleh air sungai Hoang Ho di daratan Cina yang melalui Gurun Gobi.

2) Bergantung pada warna dasar lautnya. Laut Hitam (sebelah utara Turki) air lautnya kelihatan hitam karena dasar laut itu warnanya hitam. Di laut dangkal (Zone literal), air laut warnanya hijau karena di daerah ini banyak tumbuh- tumbuhan laut yang berwarna hijau. Warna biru air laut disebabkan oleh pemantulan warna biru dari sinar matahari. Warna ini dipantulkan karena warna ini bergelombang pendek. Juga pantulan warna langit.





BAB III
PENUTUP

3.1  KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari materi ini adalah bahwa betapa pentingnya laut bagi kehidupan seperti sebagai prasarana perhubungan dan pengangkutan, sebagai pembangkit tenaga, sebagai lahan perikanan, tempat rekreasi, pengatur iklim, sebagai lahan pertanian laut (revolusi biru), dan sebagai tempat pertahanan dan keamanan.

3.2  SARAN
Laut merupakan sesuatu yang paling penting bagi kehidupan, jadi dalam memanfaatkan sumber daya laut harus diperhitungkan proses pengembangan alam agar sumber daya laut tidak habis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar