Toleransi berasal dari
kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar
membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap
atau perilakumanusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang
menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.
Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang
berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak
dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah
toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat
mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah
toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang
lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak
kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif.
Allah SWT mengatur
umat-Nya agar saling mengenal, dan saling menghormati serta saling menyayangi.
Meskipun berbeda agama namun dalam ajaran agama tetap seorang muslim itu
dianjurkan untuk berbuat baik kepada mereka yang berlaian agama. Namun soal
aqidah dan ibadah tidak ada toleransi, dalam melakukan ibadah tidak boleh
dicampur dengan kegiatan yang diluar agama, dan juga tidak boleh dicampur
dengan keyakinan yang di luar agama islam, tidak boleh bersama-sama dalam
melakukan ibadah dengan agama selain islam. Karena agama islam menegaskan “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”. Berikut
ini uraian tentang toleransi beragama.
Surat Al-Kafirun
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh_oof3OvRYFSpuxyDTI-9684_zhabjVB2Sv2zSHO6XjdYVmXS5NZ7kjarPEElMs2lJrU2eIRTvXPyxNQbCIp66i5PMLy5th8Wz5tRKEbUgCcd_ZPbl8jxME7E-5kjEUTSMpLTp3HkZ_II/s1600/109-al-kafirun.jpg
a. Artinya:
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku
b. Kandungan
Surat Al-Kafirun
Kandungan dalam surat
Al-Kafirun seperti berikut ini, yaitu:
- Menurut Hadits Mauquf dari Anas, bahwa membaca surat ini sama dengan membaca seperempat Al-Qur’an.
- Ayat dalam surat tersebut terulang-ulang itu menguatkan pernyataan dan memberi kefahaman.
Pada masa penyebaran Islam di Mekkah, kaum Quraisy yang menentang Rasulullah
SAW tak henti-hentinya
mencari cara untuk menghentikan ancaman. Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Pada salah
satu upaya tersebut mereka berusaha mengajukan proposal kompromi kepada
Rasulullah SAW dimana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan
mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian
surat ini diturunkan untuk mejawab hal itu. Sebab
turunnya yang lain, bahwa Walid bin Mughirah, Al-‘Ash bin Abdul Muthalib, dan
Umayah bin Khalaf bin Khalaf, mereka mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata
kepadanya: Hai Muhammad, bagaimana kalau kita menyebah apa yang kamu sembah,
dan kamu juga menyembah apa yang kami sembah. Dalam Riwayat lain, dengan beda
bahasa, Berkata Kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW : kami akan memberimu
kekayaan, sehingga menjadikanmu orang terkaya di Mekkah ini, kami akan
menikahkanmu dengan wanita mana yang kamu senangi, dan kami akan menjadi pengikutmu
(kekuasaan pemerintah di tanganmu), asal kamu mau menyembah Al-Lata dan Al-Uza
a. Menyimpulkan
isi surat
Al-kafirun
1.
1 Dalam
beribadah harus sungguh-sungguh, dan tidak dikaitkan dengan yang lain.
2.
2) Dalam
beribadah, tidak berserikat dengan orang non Islam. Seperti ikut dalam acara
Natalan, Valentinan, dan lain sebagainya.
3.
3) Dalam
Muamalah (hubungan dunia) dengan non Islam tidak dilarang. Seperti Jual-beli,
hubungan kemasyarakatan, dan lain-lain.
Surat Yunus 40-41
Artinya : Di antara
mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di
antaranya ada (pula)
orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang
orang-orang yang berbuat kerusakan.(40)
Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"(41)
Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"(41)
. Kandungan
isi surat Yunus
40-41
Dalam ayat 40 ini, Allah SWT menjelaskan bahwa orang yang
pernah menerima seruan dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang berIman
kepada Al-Qur’an dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang di
sampaikannya. Tapi ada juga yang tidak beriman kepada nabi Muhammad, mereka
mati dalam kekafiran.
Pada ayat yang ke 41 surat Yunus, bahwa Islam sangat menghargai
perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena masing-masing punya hak. Dan tidak
boleh memaksakan orang lain memeluk agama Islam, sekalipun Islam agama yang
benar.
Surat Al-Kahfi
Artinya
: Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa
yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir)
Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim
itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum,
niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang
menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang
paling jelek.( Q. S. Al Kahfi : 29 )
Isi Kandungan Surat Al Kahfi ayat : 29
1.
prinsip
kebebasan manusia memilih beriman atau tidak beriman adalah merupakan
kehormatan yang diberikan Allah bagi setiap manusia (Allah tidak memaksa).
2.
Ketidak
mampuan mengendalikan diri dalam perbedaan pendapat, akan berakibat perselisihan
dan perpecahan yang berkepanjangan.
3.
Kebebasan
memilih beriman atau tidak beriman, membawa konsekwensi yang ditanggungnya,
yaitu keniknatan surga bagi yang beriman dan neraka bagi orang-orang yang kafir
Kesimpulan
a) Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW. dan pengikutnya
bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
b) Toleransi yang dibenarkan adalah
masing-masing umat beragama saling menghormati, tidak mengganggu dan tidak
memaksakan agama kepada orang lain.
c) Sikap Manusia terhadap kebenaraan Al-Qur’an ada dua, yakni
kelompok Manusia yang percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an, dan Kelompok
Manusia yang tidak percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an
Tidak ada komentar:
Posting Komentar