Selasa, 10 Maret 2015

AYAT-AYAT TENTANG ANJURAN BERTOLERANSI





Toleransi berasal dari kata “ Tolerare ” yang berasal dari bahasa latin yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Jadi pengertian toleransi secara luas adalah suatu sikap atau perilakumanusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghargai atau menghormati setiap tindakan yang orang lain lakukan.

Toleransi adalah istilah dalam konteks sosial, budaya dan agama yang berarti sikap dan perbuatan yang melarang adanya diskriminasi terhadap kelompok-kelompok yang berbeda atau tidak dapat diterima oleh mayoritas dalam suatu masyarakat. Contohnya adalah toleransi beragama, dimana penganut mayoritas dalam suatu masyarakat mengizinkan keberadaan agama-agama lainnya. Istilah toleransi juga digunakan dengan menggunakan definisi "kelompok" yang lebih luas, misalnya partai politik, orientasi seksual, dan lain-lain. Hingga saat ini masih banyak kontroversi dan kritik mengenai prinsip-prinsip toleransi, baik dari kaum liberal maupun konservatif.


Allah SWT mengatur umat-Nya agar saling mengenal, dan saling menghormati serta saling menyayangi. Meskipun berbeda agama namun dalam ajaran agama tetap seorang muslim itu dianjurkan untuk berbuat baik kepada mereka yang berlaian agama. Namun soal aqidah dan ibadah tidak ada toleransi, dalam melakukan ibadah tidak boleh dicampur dengan kegiatan yang diluar agama, dan juga tidak boleh dicampur dengan keyakinan yang di luar agama islam, tidak boleh bersama-sama dalam melakukan ibadah dengan agama selain islam. Karena agama islam menegaskan “Bagimu agamamu dan bagiku agamaku”.  Berikut ini uraian tentang toleransi beragama.








Surat Al-Kafirun




a.       Artinya: 
1). Katakanlah: Hai orang-orang kafir
2). Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah
3). Dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah
4). Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah
5). Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah
6). Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku




b.       Kandungan Surat Al-Kafirun


Kandungan dalam surat Al-Kafirun seperti berikut ini, yaitu:
  1.  Menurut Hadits Mauquf dari Anas, bahwa membaca surat ini sama dengan membaca seperempat Al-Qur’an.
  2.  Ayat dalam surat tersebut terulang-ulang itu menguatkan pernyataan dan memberi kefahaman.


Pada masa penyebaran Islam di Mekkah, kaum Quraisy yang menentang Rasulullah SAW tak henti-hentinya mencari cara untuk menghentikan ancaman. Islam terhadap kepercayaan nenek moyang mereka. Pada salah satu upaya tersebut mereka berusaha mengajukan proposal kompromi kepada Rasulullah SAW dimana mereka menawarkan: jika Rasulullah mau memuja Tuhan mereka, maka merekapun akan memuja Tuhan sebagaimana konsep Islam. Kemudian surat ini diturunkan untuk mejawab hal itu. Sebab turunnya yang lain, bahwa Walid bin Mughirah, Al-‘Ash bin Abdul Muthalib, dan Umayah bin Khalaf bin Khalaf, mereka mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata kepadanya: Hai Muhammad, bagaimana kalau kita menyebah apa yang kamu sembah, dan kamu juga menyembah apa yang kami sembah. Dalam Riwayat lain, dengan beda bahasa, Berkata Kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad SAW : kami akan memberimu kekayaan, sehingga menjadikanmu orang terkaya di Mekkah ini, kami akan menikahkanmu dengan wanita mana yang kamu senangi, dan kami akan menjadi pengikutmu (kekuasaan pemerintah di tanganmu), asal kamu mau menyembah Al-Lata dan Al-Uza


a.       Menyimpulkan isi surat Al-kafirun

1.    1     Dalam beribadah harus sungguh-sungguh, dan tidak dikaitkan dengan yang lain.
2.    2)      Dalam beribadah, tidak berserikat dengan orang non Islam. Seperti ikut dalam acara Natalan, Valentinan, dan lain sebagainya.
3.    3)      Dalam Muamalah (hubungan dunia) dengan non Islam tidak dilarang. Seperti Jual-beli, hubungan kemasyarakatan, dan lain-lain.












Surat Yunus 40-41






Artinya : Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di
antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.(40)
Jika mereka mendustakan kamu, Maka Katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. kamu berlepas diri terhadap apa yang Aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan"(41)



.       Kandungan isi surat Yunus 40-41
Dalam ayat 40 ini, Allah SWT menjelaskan bahwa orang yang pernah menerima seruan dakwah Nabi Muhammad, ada orang-orang yang berIman kepada Al-Qur’an dan mengikutinya serta memperoleh manfaat dari risalah yang di sampaikannya. Tapi ada juga yang tidak beriman kepada nabi Muhammad, mereka mati dalam kekafiran.
Pada ayat yang ke 41 surat Yunus, bahwa Islam sangat menghargai perbedaan-perbedaan diantara manusia, karena masing-masing punya hak. Dan tidak boleh memaksakan orang lain memeluk agama Islam, sekalipun Islam agama yang benar.





Surat Al-Kahfi



   Artinya : Dan Katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; Maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) Biarlah ia kafir". Sesungguhnya kami Telah sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung mereka. dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek.( Q. S. Al Kahfi : 29 )


       Isi Kandungan Surat Al Kahfi ayat : 29 


1.      prinsip kebebasan manusia memilih beriman atau tidak beriman adalah merupakan kehormatan yang diberikan Allah bagi setiap manusia (Allah tidak memaksa).
2.     Ketidak mampuan mengendalikan diri dalam perbedaan pendapat, akan berakibat perselisihan dan perpecahan yang berkepanjangan. 
3.     Kebebasan memilih beriman atau tidak beriman, membawa konsekwensi yang ditanggungnya, yaitu keniknatan surga bagi yang beriman dan neraka bagi orang-orang yang kafir
Kesimpulan



a)   Tuhan yang disembah Nabi Muhammad SAW. dan pengikutnya bukanlah apa yang disembah oleh orang-orang kafir.
b)   Toleransi yang dibenarkan adalah masing-masing umat beragama saling menghormati, tidak mengganggu dan tidak memaksakan agama kepada orang lain.
c)   Sikap Manusia terhadap kebenaraan Al-Qur’an ada dua, yakni kelompok Manusia yang percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an, dan Kelompok  Manusia yang tidak percaya terhadap kebenaran Al-Qur’an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar