PASAL I ( Satu )
Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama “ Memberi nasihat
tentang agama (religius) ”
Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama
setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi
kehidupan manusia, orang yang
tidak mempunyai agama akan buta arah
menjalankan hidupnya.
Barang
siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
Untuk mencapai kesempurnaan
didalam menjalani hidup, manusia
harus mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula.
4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.
Barang siapa mengenal Allah SWT
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya
Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Orang yang mengenal dirinya sendiri,
Maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaannya.
Barang
siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Tahulah ia barang yang terpedaya
Orang yang mengetahui kebahagiaan di dunia,
Pasti mengerti bahwa itu hanya tipu daya.
Barang
siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
Tahulah ia dunia mudharat
Orang yang mengerti akan kehidupan di akhirat,
Ia tahu bahwa kehidupan didunia hanya sementara dan
fana dibandingkan
kehidupan akhirat.
PASAL II ( Dua )
Makna Yang Terkandung dalam PasaL
Kedua“ menceritakan
tentang orang – orang yang meninggalkan Sembahyang, Puasa, Zakat, dan Haji
beserta akibatnya
Barang
siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Tahulah ia makna takut
Orang yang taat kepada Allah,
Pasti takut dengan larangan Allah Dan menjalankan perintahnya.
Barang
siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Seperti rumah tiada bertiang
Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai
tiang,
shalat merupakan pegangan hidup.
Barang
siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan
akhirat,
berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.
Barang
siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh
Allah.
Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka,
hidupnya tidak akan terasa senang.
Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka,
hidupnya tidak akan terasa senang.
Barang
siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Orang yang tidak mampu pergi haji namun tidak menjalaninya,
Maka ia telah ingkar janji dengan agamanya sendiri.
PASAL III ( Tiga )
Makna yang terkandung dalam Pasal
Ketiga “ tentang
budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya ”
Apabila
terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Sedikitlah cita-cita
Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya,
jangan sampai kita meliahat apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Apabila
terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Telinga harus dijauhkan dari segala
macam bentuk gunjingan dan hasutan.
Apabila
terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Orang yang menjaga omongannya
akan mendapatkan manfaat.
Bersungguh-sungguh
engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Daripada segala berat dan ringan
Jangan mengambil barang yang bukan hak kita.
Apabila
perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang.
Anggota
tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Nafsu adalah anggota tengah yang dimaksud,
hendaklah diingat maksudnya supaya tidak menuruti
hawa nafsu.
manusia dikendalikan hawa nafsu pada umumnya
kehilangan semangat hidup
Hendaklah
peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Daripada berjalan yang membawa rugi
Jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubajir dan
maksiat.
Melangkahlah dijalan yang benar dan di ridhoi.
PASAL IV ( Empat )
Makna yang terkandung dalam Pasal
Keempat “tentang tabiat yang mulia, yang muncul
dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi) ”
Hati
itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama.
Apabila
dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri.
Mengumpat
dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya.
Pekerjaan
marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Nanti hilang akal di kepala
Amarah adalah perbuatan sia-sia, jaga lah amarah kita.
Jika
sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Orang yang pernah berbohong, sedikit apa pun dustanya,
akan terus tampak di mata orang lain.
Tanda
orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka.
Aib dirinya tiada ia sangka.
Orang yang paling celaka adalah orang yang tidak menyadari
kesalahannya sendiri sampai harus dikatakan oleh orang lain.
Bakhil
jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Itulah perompak yang amat gagah
Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri,
berarti dengan menjadi dermawan justru harta kita akan bertambah.
Barang
siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Jagalah setiap perbuatan kita.
Barang
siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Mulutnya itu umpama ketor
Kelakuan dan kata-kata hendaklah selalu halus dan bersih.
Di
manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Jika tidak orang lain yang berperi
Jika kita berbuat kesalahan kita harus minta maaf.
Pekerjaan
takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
Sebelum mati didapat juga sepih
Jangan memelihara sifat yang sombong
karena dapat mendahului kehendak allah.
Apabila sifat ini melekat maka semasa hidup
akan dicela menjadi tidak berguna seperti serpihan
sesuatu .
PASAL V ( Lima )
12Makna yang Terkandung dalam
Pasak Kelima “ tentang
pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar ”
Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
Lihat kepada budi dan bahasa
Orang yang mulia dan berbangsa dapat
kita lihat dari perilaku dan tutur katanya
Jika
hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Orang yang bahagia adalah orang yang berhemat
dan tidak melakukan perbuatan yang sia-sia.
Jika
hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Untuk mengetahui
apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya
Jika
hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk
belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia.
Jika
hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Di dalam dunia mengambil bekal
Orang yang berakal adalah orang yang telah
mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini.
Jika
hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Jika ingin mengetahui sift baik dari seseorang
maka lihatlah saat di bergaul dengan masyarakat.
PASAL VI ( Enam )
Makna Yang Terkandung dalam Pasal
Keenam “ tentang
pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru
sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”
Cahari
olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Yang boleh dijadikan obat
Sahabat yang
dapat dijadikan obat adalah sahabat yang ada dalam suka dan duka.
Cahari
olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Carilah guru yang serba tahu dan
tidak menyembunyikan hal-hal buruk
Cahari olehmu
akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri
Yang boleh menyerahkan diri
Istri yang
patut diambil adalah istri yang berbakti kepada suami.
Cahari
olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Pilih segala orang yang setiawan
Carilah teman yang setia diasaat
kita senang maupun susah.
Cahari
olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Yang ada baik sedikit budi
Pengikut, pembantu, budak yang
baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.
PASAL VII ( Tujuh )
Makna yang terkandung dalam
Pasal Ketujuh “ berisi
nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak
kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot
sendiri”
Apabila
banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Di situlah jalan masuk dusta
Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta.
Apabila
banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka.
Itu tanda hampirkan duka.
Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan
yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan.
Apabila
kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Setiap pekerjaan harus ada persiapannya.
Apabila
anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Jika besar bapanya letih
Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan
saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkan orang tua.
Apabila
banyak mencacat orang
Itulah tanda dirinya kurang.
Itulah tanda dirinya kurang.
Jangan suka menghina orang lain.
Apabila
orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Sia-sia sajalah umur
Pergunakan lah waktu sebaik-baiknya.
Apabila
mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Jika menerima kabar duka atau kabar yang kurang menyenangkan
maka kita harus sabar dan menerima dengan lapang dada.
Apabila
mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Jangan mudah
terpengaruh akan omongan orang lain
Apabila
perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Lekaslah segala orang mengikut
Perkataan yang lemah-lembut akan lebih
didengar orang daripada perkataan yang kasar.
Apabila
perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Lekaslah orang sekalian gusar
Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya
resah.
Apabila
pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
Tidak boleh orang berbuat onar
Orang yang benar
jangan disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).
PASAL
VIII ( Delapan)
Makna yang Terkandung dalam Pasal
Kedelapan “ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang
yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang ”
Barang
siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Apalagi kepada lainnya
Orang yang ingkar dan aniaya terhadap
dirinya sendiri tidak dapat dipercaya.
Kepada
dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
Orang itu jangan engkau percaya
jangan percaya terhadap orang yang
suka menganiaya orang lain.
Lidah
suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Jangan suka menyalahkan orang lain,
dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar.
Daripada
memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar
Biar daripada orang datangnya kabar
Pujian tidak usah dibuat sendiri
tapi tunggulah datangnya dari
orang lain.
Orang
yang suka menampakkan jasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Jangan menginginkan imbalan dari
setiap jasa yang telah kita perbuat.
Kejahatan
diri disembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Kebajikan diri diamkan
Sifat-sifat jelek dalam diri kita jangan ditampakkan,
begitu pula kebaikan-kebaikan yang telah kita perbuat.
Ke’aiban orang jangan dibuka
Ke’aiban diri hendaklah sangka
Ke’aiban diri hendaklah sangka
Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain,
kesalahan diri
sendiri harus disadar
PASAL IX ( Sembilan )
Makna Yang Terkandung dalam Pasal
Kesembilan “ berisi
nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya
dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang
selalu rajin beribadah agar kuat imannya ”
Tahu
pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Manusia yang sudah mengetahui bahwa
pekerjaan yang di larang oleh allah swt,
maka manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia.
Kejahatan
seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Itulah iblis punya penggawa
Kejahatan seorang perempuan tua
bagaikan pimpinan setan.
Kepada
segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja.
Kebanyakan
orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Semasa muda jagalah iman kita jangan
sampai tergoda oleh rayuan setan.
Perkumpulan
laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Jika terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan maka
disitu pulalah setan berada untuk menggangu iman orang tersebut.
Adapun orang tua yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu
melangkah di jalan allah swt, maka setan akan menjauhi orang tersebut.
Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
Dengan syaitan jadi berseteru
orang muda yang gemar belajar dijauhi oleh setan.
PASAL X ( Sepuluh )
Makna yang Terkandung dalam Pasal
Kesepuluh “ berisi
nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati
orang tuanya ”
Dengan
bapak jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Supaya Allah tidak murka
Jangan durharka terhadap bapa.
Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Supaya badan dapat selamat
Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya
karena surga di telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan
nyawanya untuk melahirkan anaknya.
Dengan
anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Jagalah anak karena anak merupakan titipan tuhan.
Dengan
kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Supaya tangannya jadi kapil
Bersikap adilah
sesama teman.
PASAL XI ( Sebelas )
Makna yang Terkandung dalam Pasal
Kesepuluh “tentang nasihat
kepada pemimpin untuk tidak melalukan
tindakan yang buruk serta berusaha untuk melaksanakan amanat yang diembannya”
Hendaklah
berjasa,
kepada yang sebangsa.
Saling membantu dan berbakti kepada bangsa dan Negara.
kepada yang sebangsa.
Saling membantu dan berbakti kepada bangsa dan Negara.
Hendaklah
jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Jadilah pemimpin yang baik
buang perangai yang cela.
Jadilah pemimpin yang baik
Hendaklah
memegang amanat,
buanglah khianat.
Jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
buanglah khianat.
Jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.
Hendak
marah,
dahulukan hajat.
Menahan emosi dalam mencapai keinginan.
dahulukan hajat.
Menahan emosi dalam mencapai keinginan.
Hendak
dimulai,
jangan melalui.
Jangan pernah menunda-nunda sesuatu.
jangan melalui.
Jangan pernah menunda-nunda sesuatu.
Hendak
ramai,
murahkan perangai.
Berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak teman.
murahkan perangai.
Berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak teman.
PASAL XII ( Dua Belas )
Makna yang Terkandung dalam Pasal
Keduabelas “Berisi
nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di
akhirat”.
Raja
mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri
jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat.
seperti kebun berpagarkan duri
jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat.
Betul
hati kepada raja
tanda jadi sebarang kerja
Orang yang selalu mematuhi perintah pemimpin.
tanda jadi sebarang kerja
Orang yang selalu mematuhi perintah pemimpin.
Hukum
adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan.
tanda raja beroleh inayat.
Pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan.
Kasihkan
orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu
Orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat.
tanda rahmat atas dirimu
Orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat.
Hormat
akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai
Berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik
tanda mengenal kasa dan cindai
Berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik
Ingatkan
dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti
Melakukan hal yang baik sebelum kita mati.
itulah asal berbuat bakti
Melakukan hal yang baik sebelum kita mati.
Akhirat
itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
Orang yang hatinya sadar dan mengerti agama, yakin bahwa akhirat itu ada.
kepada hati yang tidak buta.
Orang yang hatinya sadar dan mengerti agama, yakin bahwa akhirat itu ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar