Rabu, 04 Maret 2015

GURINDAM XII KARYA RAJA ALI HAJI Serta maknanya





PASAL I ( Satu )
Makna yang terkandung dalam Pasal Pertama Memberi nasihat tentang agama (religius) ”
*      Barang siapa tiada memegang agama
Sekali-kali tiada boleh dibilang nama
setiap manusia harus memiliki agama karena agama sangat penting bagi
 kehidupan manusia, orang yang tidak mempunyai agama akan buta arah
menjalankan hidupnya.

*      Barang siapa mengenal yang empat
Maka yaitulah orang yang ma’rifat
*       Untuk mencapai kesempurnaan didalam menjalani hidup, manusia
harus mengenal empat zat yang menjadikan manusia mula-mula.
4 tersebut adalah syari’at, tarikat, hakikat dan makrifat.

*      Barang siapa mengenal Allah SWT
Suruh dan tegaknya tiada ia menyalah
Orang yang mengenal Allah SWT, harus melakukan perintah-Nya
dan menjauhi larangan-Nya, tidak akan melanggar aturannya

*      Barang siapa mengenal diri
Maka telah mengenal akan Tuhan yang bahri
Orang yang mengenal dirinya sendiri,
Maka ia mengenal Tuhan dan kekuasaannya.
*      Barang siapa mengenal dunia
Tahulah ia barang yang terpedaya
Orang yang mengetahui kebahagiaan di dunia,
Pasti mengerti bahwa itu hanya tipu daya.

*      Barang siapa mengenal akhirat
Tahulah ia dunia mudharat
Orang yang mengerti akan kehidupan di akhirat,
Ia tahu bahwa kehidupan didunia hanya sementara dan
fana dibandingkan kehidupan akhirat.

PASAL II ( Dua )
Makna Yang Terkandung dalam PasaL Kedua“ menceritakan tentang orang – orang yang meninggalkan Sembahyang, Puasa, Zakat, dan Haji beserta akibatnya

*      Barang siapa mengenal yang tersebut
Tahulah ia makna takut
Orang yang taat kepada Allah,
Pasti takut dengan larangan Allah Dan menjalankan perintahnya.

*      Barang siapa meninggalkan sembahyang
Seperti rumah tiada bertiang
Orang yang tidak sembahyang bagaikan rumah yang tidak mempunyai tiang,
shalat merupakan pegangan hidup.

*      Barang siapa meninggalkan puasa
Tidaklah mendapat dua termasa
Orang yang meninggalkan ibadah puasa akan kehilangan dunia dan akhirat,
berarti Allah tidak akan menjaga orang itu.
*      Barang siapa meninggalkan zakat
Tiadalah hartanya beroleh berkat
Harta dari orang yang tidak membayar zakat tidak diridhai oleh Allah.
Itupun jika di dunia hidupnya senang apabila tidak memberikan sebagian harta nya maka,
hidupnya tidak akan terasa senang.

*      Barang siapa meninggalkan haji
Tiadalah ia menyempurnakan janji
Orang yang tidak mampu pergi haji namun tidak menjalaninya,
Maka ia telah ingkar janji dengan agamanya sendiri.

PASAL III ( Tiga )
Makna yang terkandung dalam Pasal Ketiga “ tentang budi pekerti, yaitu menahan kata-kata yang tidak perlu dan makan seperlunya ”
*      Apabila terpelihara mata
Sedikitlah cita-cita
Mata harus di pergunakan sebaik-baiknya,
jangan sampai kita meliahat apa yang dilarang oleh Allah SWT.

*      Apabila terpelihara kuping
Khabar yang jahat tiadalah damping
Telinga harus dijauhkan dari segala
macam bentuk gunjingan dan hasutan.

*      Apabila terpelihara lidah
Niscaya dapat daripadanya faedah
Orang yang menjaga omongannya
akan mendapatkan manfaat.


*      Bersungguh-sungguh engkau memeliharakan tangan
Daripada segala berat dan ringan
Jangan mengambil barang yang bukan hak kita.

*      Apabila perut terlalu penuh
Keluarlah fi’il yang tidak senonoh
Nafsu harus dijaga supaya tidak melakukan perbuatan yang dilarang.

*      Anggota tengah hendaklah ingat
Di situlah banyak orang yang hilang semangat
Nafsu adalah anggota tengah yang dimaksud,
hendaklah diingat maksudnya supaya tidak menuruti hawa nafsu.
manusia dikendalikan hawa nafsu pada umumnya kehilangan semangat hidup

*      Hendaklah peliharakan kaki
Daripada berjalan yang membawa rugi
Jangan merugikan diri dengan melakukan hal-hal yang mubajir dan maksiat.
Melangkahlah dijalan yang benar dan di ridhoi.

PASAL IV ( Empat )
Makna yang terkandung dalam Pasal Keempat “tentang tabiat yang mulia, yang muncul dari hati (nurani) dan akal pikiran (budi) ”
*      Hati itu kerajaan di dalam tubuh
Jikalau zalim segala anggota tubuh pun rubuh
Jagalah hati dari perbuatan yang di larang oleh agama.

*      Apabila dengki sudah bertanah
Datanglah daripadanya beberapa anak panah
Hati yang dengki hanya akan merugikan diri sendiri.

*      Mengumpat dam memuji hendaklah pikir
Di situlah banyak orang yang tergelincir
Berbicara harus dipikir supaya tidak celaka karenanya.

*      Pekerjaan marah jangan dibela
Nanti hilang akal di kepala
Amarah adalah perbuatan sia-sia, jaga lah amarah kita.

*      Jika sedikitpun berbuat bohong
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung
Orang yang pernah berbohong, sedikit apa pun dustanya,
akan terus tampak di mata orang lain.

*      Tanda orang yang amat celaka
Aib dirinya tiada ia sangka.
Orang yang paling celaka adalah orang yang tidak menyadari
kesalahannya sendiri sampai harus dikatakan oleh orang lain.

*      Bakhil jangan diberi singgah
Itulah perompak yang amat gagah
Sifat pelit akan menguras hartanya sendiri,
berarti dengan menjadi dermawan justru harta kita akan bertambah.

*      Barang siapa yang sudah besar
Janganlah kelakuannya membuat kasar
Jagalah setiap perbuatan kita.

*      Barang siapa perkataan kotor
Mulutnya itu umpama ketor
Kelakuan dan kata-kata hendaklah selalu halus dan bersih.
*      Di manakah salah diri
Jika tidak orang lain yang berperi
Jika kita berbuat kesalahan kita harus minta maaf.

*      Pekerjaan takbur jangan direpih
Sebelum mati didapat juga sepih
Jangan memelihara sifat yang sombong
karena dapat mendahului kehendak allah.
Apabila sifat ini melekat maka semasa hidup
akan dicela menjadi tidak berguna seperti serpihan sesuatu         .

PASAL V ( Lima )
12Makna yang Terkandung dalam Pasak Kelima “ tentang pentingnya pendidikan dan memperluas pergaulan dengan kaum terpelajar ”

*      Jika hendak mengenal orang berbangsa
Lihat kepada budi dan bahasa
 Orang yang mulia dan berbangsa dapat
kita lihat dari perilaku dan tutur katanya

*      Jika hendak mengenal orang yang berbahagia
Sangat memeliharakan yang sia-sia.
Orang yang bahagia adalah orang yang berhemat
dan tidak melakukan perbuatan yang sia-sia.

*      Jika hendak mengenal orang mulia
Lihatlah kepada kelakuan dia
Untuk mengetahui apakah orang itu mulia maka lihatlah sikapnya
*      Jika hendak mengenal orang yang berilmu
Bertanya dan belajar tiadalah jemu
Orang yang pandai tidak pernah jemu untuk
belajar dan memetik pelajaran dari hidupnya di dunia.

*      Jika hendak mengenal orang yang berakal
Di dalam dunia mengambil bekal
Orang yang berakal adalah orang yang telah
mempersipkan bekal waktu hidp di dunia ini.

*      Jika hendak mengenal orang yang baik perangai
Lihat pada ketika bercampur dengan orang ramai
Jika ingin mengetahui sift baik dari seseorang
maka lihatlah saat di bergaul dengan masyarakat.

PASAL VI ( Enam )
Makna Yang Terkandung dalam Pasal Keenam “ tentang pergaulan, yang menyarankan untuk mencari sahabat yang baik, demikian pula guru sejati yang dapat mengajarkan mana yang baik dan buruk ”

*      Cahari olehmu akan sahabat
Yang boleh dijadikan obat
Sahabat yang dapat dijadikan obat adalah sahabat yang ada dalam suka dan duka.

*      Cahari olehmu akan guru
Yang boleh tahukan tiap seteru
Carilah guru yang serba tahu dan tidak menyembunyikan hal-hal buruk

*      Cahari olehmu akan isteri
Yang boleh menyerahkan diri
Istri yang patut diambil adalah istri yang berbakti kepada suami.

*      Cahari olehmu akan kawan
Pilih segala orang yang setiawan
Carilah teman yang setia diasaat kita senang maupun susah.

*      Cahari olehmu akan abdi
Yang ada baik sedikit budi
Pengikut, pembantu, budak yang baik untuk diambil adalah abdi yang berbudi.

PASAL VII ( Tujuh )
Makna yang terkandung dalam Pasal Ketujuh “ berisi nasihat agar orang tua membangun akhlak dan budi pekerti anak-anaknya sejak kecil dengan sebaik mungkin. Jika tidak, kelak orang tua yang akan repot sendiri”
*      Apabila banyak berkata-kata
Di situlah jalan masuk dusta
Orang yang banyak bicara memperbesar kemungkinan berdusta.

*      Apabila banyak berlebih-lebihan suka
Itu tanda hampirkan duka.
Terlalu mengharapkan sesuatu akan menimbulkan kekecewaan
yang mendalam saat sesuatu itu tidak seperti yang diharapkan.

*      Apabila kita kurang siasat
Itulah tanda pekerjaan hendak sesat.
Setiap pekerjaan harus ada persiapannya.

*      Apabila anak tidak dilatih
Jika besar bapanya letih
Anak yang tidak di didik semasa kecilnya akan menyebabkan
saat anak itu sudah tumbuh dewasa akan membangkan orang tua.

*      Apabila banyak mencacat orang
Itulah tanda dirinya kurang.
Jangan suka menghina orang lain.

*      Apabila orang yang banyak tidur
Sia-sia sajalah umur
Pergunakan lah waktu sebaik-baiknya.

*      Apabila mendengar akan kabar
Menerimanya itu hendaklah sabar
Jika menerima kabar duka atau kabar yang kurang menyenangkan
maka kita harus sabar dan menerima dengan lapang dada.

*      Apabila mendengar akan aduan
Membicarakannya itu hendaklah cemburuan.
Jangan mudah terpengaruh akan omongan orang lain

*      Apabila perkataan yang lemah lembut
Lekaslah segala orang mengikut
Perkataan yang lemah-lembut akan lebih
didengar orang daripada perkataan yang kasar.

*      Apabila perkataan yang amat kasar
Lekaslah orang sekalian gusar
Perkataan orang yang kasar membuat orang yang berada didekatnya resah.

*      Apabila pekerjaan yang amat benar
Tidak boleh orang berbuat onar
Orang yang benar jangan disalahkan (difitnah atau dikambinghitamkan).

PASAL VIII ( Delapan)
Makna yang Terkandung dalam Pasal Kedelapan  “ berisi nasihat agar orang tidak percaya pada orang yang culas dan tidak berprasangka buruk terhadap seseorang ”
*      Barang siapa khianat akan dirinya
Apalagi kepada lainnya
Orang yang ingkar dan aniaya terhadap
dirinya sendiri tidak dapat dipercaya.

*      Kepada dirinya ia aniaya
Orang itu jangan engkau percaya
jangan percaya terhadap orang yang
suka menganiaya orang lain.

*      Lidah suka membenarkan dirinya
Daripada yang lain dapat kesalahannya
Jangan suka menyalahkan orang lain,
dan mengganggpa bahwa diri kita paling benar.

*      Daripada memuji diri hendaklah sabar
Biar daripada orang datangnya kabar
Pujian tidak usah dibuat sendiri
 tapi tunggulah datangnya dari orang lain.

*      Orang yang suka menampakkan jasa
Setengah daripadanya syirik mengaku kuasa
Jangan menginginkan imbalan dari
setiap jasa yang telah kita perbuat.

*      Kejahatan diri disembunyikan
Kebajikan diri diamkan
Sifat-sifat jelek dalam diri kita jangan ditampakkan,
begitu pula kebaikan-kebaikan yang telah kita perbuat.

*      Ke’aiban orang jangan dibuka
Ke’aiban diri hendaklah sangka
Jangan membuka aib atau keburukan dari orang lain,
kesalahan diri sendiri harus disadar

PASAL IX ( Sembilan )
Makna Yang Terkandung dalam Pasal Kesembilan “ berisi nasihat tentang moral pergaulan pria wanita dan tentang pendidikan. Hendaknya dalam pergaulan antara pria wanita ada pengendalian diri dan setiap orang selalu rajin beribadah agar kuat imannya ”
*      Tahu pekerjaan tak baik tetapi dikerjakan
Bukannya manusia yaitulah syaitan
Manusia yang sudah mengetahui bahwa
pekerjaan yang di larang oleh allah swt,
maka manusia tersebut tidak dapat di katakan manusia.

*      Kejahatan seorang perempuan tua
Itulah iblis punya penggawa
Kejahatan seorang perempuan tua
bagaikan pimpinan setan.

*      Kepada segala hamba-hamba raja
Di situlah syaitan tempatnya manja
Jangan engkau tergoda akan kekayaan pada raja.

*      Kebanyakan orang yang muda-muda
Di situlah syaitan tempat bergoda
Semasa muda jagalah iman kita jangan
sampai tergoda oleh rayuan setan.

*      Perkumpulan laki-laki dengan perempuan
Di situlah syaitan punya jamuan
Jika terdapat seorang lelaki dan seorang perempuan maka
disitu pulalah setan berada untuk menggangu iman orang tersebut.

*      Adapun orang tua yang hemat
Syaitan tak suka membuat sahabat
Orang yang semasa mudanya tidak menyia-nyiakan waktu dan selalu melangkah di jalan allah swt, maka setan akan menjauhi orang tersebut.

*      Jika orang muda kuat berguru
Dengan syaitan jadi berseteru
orang muda yang gemar belajar dijauhi oleh setan.


PASAL X ( Sepuluh )
Makna yang Terkandung dalam Pasal Kesepuluh “ berisi nasihat keagamaan dan budi pekerti, yaitu kewajiban anak untuk menghormati orang tuanya ”
*      Dengan bapak jangan durhaka
Supaya Allah tidak murka
Jangan durharka terhadap bapa.

*      Dengan ibu hendaklah hormat
Supaya badan dapat selamat
Setiap anak harus hormat dan patuh terhadap ibunya
karena surga di telapak kaki ibu dan ibu mempertaruhkan
nyawanya untuk melahirkan anaknya.

*      Dengan anak janganlah lalai
Supaya boleh naik ke tengah balai
Jagalah anak karena anak merupakan titipan tuhan.

*      Dengan kawan hendaklah adil
Supaya tangannya jadi kapil
Bersikap adilah sesama teman.

PASAL XI ( Sebelas )
Makna yang Terkandung dalam Pasal Kesepuluh tentang nasihat kepada pemimpin untuk tidak melalukan tindakan yang buruk serta berusaha untuk melaksanakan amanat yang diembannya”

*      Hendaklah berjasa,
kepada yang sebangsa.

Saling membantu dan berbakti kepada bangsa dan Negara.

*      Hendaklah jadi kepala,
buang perangai yang cela.
Jadilah pemimpin yang baik

*      Hendaklah memegang amanat,
buanglah khianat.
Jalankan tugas dengan penuh tanggung jawab.

*      Hendak marah,
dahulukan hajat.
 Menahan emosi dalam mencapai keinginan.

*      Hendak dimulai,
jangan melalui.
 Jangan pernah menunda-nunda sesuatu.

*      Hendak ramai,
murahkan perangai.
Berbuatlah baik jika ingin memiliki banyak teman.



PASAL XII ( Dua Belas )
Makna yang Terkandung dalam Pasal Keduabelas “Berisi nasihat keagamaan, agar manusia selalu ingat hari kematian dan kehidupan di akhirat”.

*      Raja mufakat dengan menteri,
seperti kebun berpagarkan duri
jika kita bekerjasama akan menjadi satu kesatuan yang kuat.

*      Betul hati kepada raja
tanda jadi sebarang kerja
Orang yang selalu mematuhi perintah pemimpin.

*      Hukum adil atas rakyat,
tanda raja beroleh inayat.
Pemimpin harus menegakkan dan menegaskan keadilan.
*      Kasihkan orang yang berilmu,
tanda rahmat atas dirimu
Orang yang berilmu, hidupnya akan dimudahkan dan memperoleh rahmat.

*      Hormat akan orang yang pandai,
tanda mengenal kasa dan cindai
Berteman dengan orang pandai, akan mengetahui sesuatu yang baik

*      Ingatkan dirinya mati,
itulah asal berbuat bakti
Melakukan hal yang baik sebelum kita mati.

*      Akhirat itu terlalu nyata,
kepada hati yang tidak buta.
Orang yang hatinya sadar dan mengerti agama, yakin bahwa akhirat itu ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar